Makalah Mikologi

MIKOLOGI
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Mikologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jamur (fungi) - banyak orang juga menyebut cendawan.Kajian dalam mikologi antara lain meliputi taksonomi jamur, fisiologi jamur, bioteknologi jamur, budidaya jamur (mushroom culture). Mikologi berasal dari kata ‘ mykes’ yang berarti Myceane yaitu salah satu kelompok mushroom ( jamur mikro ) dan dari kata logos yang berarti ilmu.Jadi bisa dikatakan mikologi adalah ilmu yang mepelajari tentang jamur dan pemanfaatnya dalam kehidupan sehari – hari oleh manusia.
Karakteristik Taksonomi jamur ; Morfologi hifa ( Ukuran,warna,bentuk permukaan), morfologi spora/Konidia ( Ukuran,warna,bentuk permukaan. Karakteristik Reproduksi ( Spora jantan, Spora betina), karakteristik Fisiologi ( Bentuk pertumbuhan pada medium khusus dan sifat pertumbuhan pada suhu,pH,dan kelembaban tertentu), karakteristik selular ( bentuk dinding sel,komposisi dinding sel,pola pembelahan sel,karakteristik organel sel dan karakteristik sekuen asam amino dari protein dan sekuen nuleotida DNA. Organisme yang tergolong fungi adalah kapang, khamir, dan jamur (mushroom). Kapang merupakan golongan fungi yang multiseluler dan memilki filamen . kapang memliki beberapa pengelompokkan. Antara jenis kapang yang satu dengan yang lain tentunnya memiliki perbedaan ciri dan sifat . dehhhhhh
2. RUMUSAN MASALAH
a. Apa?
b. Bagaimana?
c. Mengapa ?
d. Mikologi?
e. Fungi?
3. BATASAN
Yang menjadi batasan pada makalah ini adalah memabahas secaran umum tentang jamur
4. TUJUAN
a. Mengetahui Apa itu mikologi ?
b. Mengetahui Bagaimana perkrmbangan mikologi?
c. Mengapa kita perlu membahas mikologi?
d. Mengetahui apa ituFungi?
5. MANFAAT
Mahasiswa biologi yang mengikuti mata kuliah Mikologi diharapkan mempunyai pemahaman yang sepenuhnya tentang jenis-jenis kapang.
BAB II
PEMBAHASAN
1. APA ITU MIKOLOGI
Mikologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jamur (fungi) - banyak orang juga menyebut cendawan.Kajian dalam mikologi antara lain meliputi taksonomi jamur, fisiologi jamur, bioteknologi jamur, budidaya jamur (mushroom culture).
2. BAGAIMANA MIKOLOGI
Mikologi (jamur) itu tidak mempunyai atau tidak memiliki klorofil, jamur itu hidup dari zat-zat yang sudah dibuat oleh organism lain, dan dari hal ini jamur itu bias kita sebut organism heterotrof.
Adapun sifat umum jamur/fungi yaitu:
a. Memiliki inti sel
b. Memproduksi spora
c. Tidak memiliki klorofil
d. Berkembang biak secara seksual maupun aseksual
e. Beberapa memiliki bagian-bagian tubuh berbentuk filament dengan dinding sel yang mengandung silolosa atau khitin, atau dari keduanya. Tubuh jamur berupa sel-sel yang lepas satu sama lain, dapat berupa beberapa sel yang bergandengan dan dapat juga berupa benang.
3. MENGAPA KITA PERLU BELAJAR MIKOLOGI
Untuk mengetahui bagaimana keidupan daripada jamur itu sendiri, bagaimana cara reproduksinya, bagaimana habitatnya, dan untuk mengetahui manfaatnya.
4. JAMUR
Jamur merupakan organisme uniseluler atau multiseluler, dengan dinding sel mengandung kitin, eukariotik, tidak berklorofil.Jamur multiseluler tersusun atas rangkaian sel-sel yang membentuk benang dengan atau tanpa sekat melintang, disebut hifa. Hifa dapat berfungsi sebagai : penyerap makanan yang dilakukan oleh miselium (Kumpulan Hifa ).Dengan alat reproduksi, misalnya sporangium dan konidium Reproduksi jamur uniseluler secara : aseksual membentuk tunas, atau membentuk spora. Sedangkan seksual dengan membentuk spora askus / askuspora. Reproduksi jamur multiseluler secara aseksual dengan cara fragmentasi menghasilkan spora aseksual. Sedangkan reproduksi seksual dengan peleburan inti jantan dan betina, akhirnya membentuk spora askus atau spora basidium.Beberapa jenis Jamur hidup secara heterotrof dengan jalan menguraikan sampah organic ( saprofit ), ada juga yang “mengambil” senyawa organic dari tubuh mahkluk hidup lainnya (parasit ), ataupun hidup bersama dengan organisme lain ( simbiosis ).
Dalam klasifikasi, kingdom Fungi dikelompokkan menjadi beberapa divisi yaitu : Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycota berdasarkan struktur tubuh dan cara reproduksinya.
Beberapa divisi dari kingdom Fungi dengan ciri khasnya
Divisi Ciri-ciri
Struktur tubuh
Jenis hifa Reproduksi
Seksual Reproduksi aseksual Contoh
Zygomycota
Multiseluler, dg hifa bercabang banyak, ada yg bersekat ada juga yang tidak bersekat
Konjugasi hifa + dengan hifa – membentuk zigospora
Spora Rhizopus sp/ jamur tempe;
Mucor sp ( pada kotoran ternak, roti, tanah, buah/sayuran yang membusuk );
Pilobus ( pd kotoran Hewan ) ;
Beauvera bassiana
( parasit pada insecta )
Ascomycota
Ada yang monoseluler, ada yang multiseluler dengan hifa bersekat bercabang-cabang
Peleburan inti anteridium dg inti askogonium membentuk askuspora
Tunas, pembentukan konidia, fragmentasi Saccharomyces sp(monosel,dikenal
dg nama khamir/ragi/yeast);
Neurospora sp ( jamur oncom );
Penicillium ( P.notatum, P.cysogenum : penghasil antibiotic ; P.camembert, P.requoforti : produksi keju ); Tricoderma
( penghasil enzim selulase )
Basidiomycota
Sebagian besar Multiseluler dg tubuh berukuran besar, hifa bersekat melintang, berinti satu ataupun dua,
Peleburan hifa + dg hifa – membentuk spora basidium
( basidiospora )
Spora vegetatif yg disebut konidia Volvariella volvacea ( jamur merang );
Auricularia polytricha ( jamur kuping );
Amanita muscaria ( pada kotoran ternak,beracun);
Pleurotes ( jamur tiram ); Ganoderma lucidum ( utk obat );
Lentinus edodes ( dpt di-makan dan sbg obat )
Ustillago ( jamur api ) dan Puccinia graminis (jamurkarat)
=parasit pada tanaman
Deuteromycota
/ jamur tidak sempurna/ fungi imperfecti Multiseluler mikroskopis dg hifa bersekat Tidak / belum diketahui dengan jelas Blastopora
( berbentuk tunas ), arthrospora
(pembentukan spora dg hifa),
Konidia
Aspergillus oryzae (produksi alcohol dan asam sitrat );
Aspergillus wentii ( produksi kecap, karena memecah protein dan amilum serta selulosa )
Aspergillus niger (enzim pektinase, glukosaoksidase )
Aspergillus flavus (menghasilkan racun aflatoksin );
Aspergillus fumigatus ( penyakit paru pd unggas );
Epidermophyton floocosum ( penya
kit kaki atlit )
Ciri – Ciri Umum Jamur
Fungi atau jamur termasuk organisme eukariotik yang tidak berkhlorofil, bersifat heterotrofik . Berdasarkan sumber makanannya Fungi ada yang bersifat parasitik dan ada yang bersifat saprofitik. Fungi yang hidup parasitik mendapat makanannya dari bahan organik yang masih menjadi bagian dari inang yang hidup. Beberapa Fungi ini menyebabkan penyakit pada tanaman, hewan dan manusia. Fungi yang bersifat saprofitik mendapatkan makanannya dari bahan organik yang sudah mati . Sebagai organisme saprofitik jamur dapat menghancurkan (menguraikan) sampah , kotoran hewan, bangkai hewan dan bahan organik lain. Atas perannya tersebut maka jamur tergolong pengurai.
Beberapa fungi mampu bersimbiosis mutualisma dengan organisme lain yaitu hidup bersama dengan organisme lain agar saling mendapatkan keuntungan, misalnya akar dari kebanyakan tanaman mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan untuk membentuk mikoriza. Mikoriza mampu meningkatkan kapasitas penyerapan nutrient dari akar tanaman.
STRUKTUR FUNGI
Walaupun terdapat fungi yang uniselluler seperti contohnya Ragi (khamir) , kebanyakan jamur bersifat multiselluler yaitu tersusun dari banyak sel yang dikenal dengan miselium . Miselium terdiri dari jalinan benang-benang yang bercabang ke berbagai arah . Tiap filamen dari miselium disebut sebagai hifa. Kebanyakan hifa disusun dari sel – sel yang memanjang dan dindingnya pada umumnya diperkuat dengan kitin. Hifa ada yang bersekat , tiap sekat merupakan satu sel dengan satu atau beberapa inti sel. Adapula hifa yang tidak bersekat , yang mengandung banyak inti dan disebut senositik.
REPRODUKSI JAMUR
Cara reproduksi jamur sangat bervariasi. Meskipun demikian reproduksi pada jamur umumnya terjadi dalam dua cara , yaitu secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Pada pembiakan seksual terjadi persatuan dua buah hifa (suatu proses yang disebut plasmogami) ,kemudian nukleus berpasangan tetapi tidak segera bersatu dan berkembanglah miselium dikariotik(2 inti sel). Akhirnya nukleus bersatu menghasilkan tahapan diploid (2n) , penyatuan inti ini disebut karyogami. Sel-sel diploid kemudian mengalami meiosis menghasilkan spora-spora haploid (n) yang disebut juga spora seksual.
Pembiakan aseksual yaitu dengan cara :
1. Pembentukan spora aseksual ( spora yang dihasilkan dari pembelahan secara mitosis yang terjadi di dalam sporangium, askus atau basidium). Spora tumbuh membentuk hifa.
2. Pembelahan tubuh atau bertunas Yaitu terbentuknya semacam sel berukuran kecil yang kemudian tumbuh dalam ukuran sempurna . Cara reproduksi tersebut biasa terjadi pada jamur uniselluler misalnya ragi.

BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Mikologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jamur (fungi) - banyak orang juga menyebut cendawan.Kajian dalam mikologi antara lain meliputi taksonomi jamur, fisiologi jamur, bioteknologi jamur, budidaya jamur (mushroom culture).
Mikologi (jamur) itu tidak mempunyai atau tidak memiliki klorofil, jamur itu hidup dari zat-zat yang sudah dibuat oleh organism lain, dan dari hal ini jamur itu bias kita sebut organism heterotrof.
Adapun sifat umum jamur/fungi yaitu: Memiliki inti sel, Memproduksi spora’ Tidak memiliki klorofil, Berkembang biak secara seksual maupun aseksual, dan Beberapa memiliki bagian-bagian tubuh berbentuk filament dengan dinding sel yang mengandung silolosa atau khitin, atau dari keduanya.
Tujuan mempelajari mikologi yaitu: Untuk mengetahui bagaimana keidupan daripada jamur itu sendiri, bagaimana cara reproduksinya, bagaimana habitatnya, dan ubtuk mengetahui manfaatnya.
2. SARAN
Moga makala ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya, kritik dan saran sangat kami butukan untuk perbaikan makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Cvm. Tamu. Edu/fungi. (Diakses, 10 Oktober 2011, 09.00 WITA)

Gandjar, indrawati. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan . Bogor :Yayasan Obeor Indonesia

0 Response to "Makalah Mikologi"

Post a Comment